Senin, 15 Agustus 2011

Miris 'Demi Dalai Lama'Seorang Biksu Tibet Nekat Bakar Diri Hingga Tewas

0

IkadaNews - Aksi biksu ini termasuk nekat. Demi menyuarakan protes agar Dalai Lama bisa kembali ke Tibet, seorang biksu rela membunuh dirinya dengan cara membakar diri.

Aksi ini menyusul tingginya tindakan pengorbanan yang dilakukan para biksu di Provinsi Sichuan, Cina Barat Daya.

Biarawan itu berusia 29 tahun. Ia nekat membakar dirinya di sebuah biara di Tawu. Jelas saja aksi bakar diri ini memicu ketegangan baru bagi etnis Tibet di Sichuan. Pada bulan Maret lalu juga seorang biarawan Tibet juga membakar dirinya sendiri sampai mati.

"Tsewang Norbu minum bensin, bensin lalu disemprotkan pada dirinya sendiri dan kemudian dia membakar dirinya sendiri di atas api," kata organisasi Free Tibet di London mengutip seorang saksi yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip dari theguardian.co.uk, Selasa (16/8/2011).

"Dia terdengar memanggil kami orang Tibet menginginkan kebebasan, panjang umur Dalai Lama dan Biarkan Dalai Lama kembali ke Tibet". Dia diyakini telah meninggal di tempat kejadian," kata kelompok itu.

Kantor berita resmi Cina, Xinhua juga membenarkan berita kematian biarawan itu. Tawu, yang dikenal sebagai Daofu dalam bahasa Cina merupakan bagian yang sebagian besar adalah etnis Tibet, Sichuan.

Pada bulan Maret 2008, aksi protes di Tibet yang dipimpin oleh para biksu di Lhasa, ibukota Daerah Otonomi Tibet, direspon keras polisi sehingga berubah menjadi kekerasan. Perusuh membakar toko dan memprovokasi warga Cina Han. Kerusuhan lalu tumpah ke bagian lain Tibet etnis Cina, termasuk bagian barat pegunungan Sichuan.

Otoritas di Beijing telah berulang kali menuduh Dalai Lama menjadi seorang separatis yang telah bersekongkol dengan kekerasan. Cina menolak tuduhan telah menindas Tibet. Cina harus mengatakan pemerintahannya telah membeli manfaat besar.

Pasukan keamanan pernah menahan 300 biksu Tibet di Cina barat selama sebulan. Hal ini menyusul aksi bakar diri yang terjadi pada seorang biksu. "Berita hari ini memperlihatkan bagaimana beberapa orang Tibet merasa putus asa," kata Stephanie Brigden, Direktur Free Tibet.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting